“Karena penolakan berulang dan tegas dari pihak Ukraina untuk memperpanjang perjanjian ini, Gazprom kehilangan kemampuan teknis dan hukum untuk memasok gas untuk transit melalui wilayah Ukraina mulai 1 Januari 2025. Sejak pukul 8:00 waktu Moskow, gas Rusia belum dipasok untuk transportasinya melalui wilayah Ukraina,” katanya dalam pernyataan tersebut.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa negaranya tidak akan membiarkan Rusia “meraup miliaran dolar tambahan dari darah kami”. Sementara itu, pemerintah Polandia mengatakan bahwa pemotongan itu merupakan “kemenangan lain” melawan Moskow.
Komisi Eropa mengatakan UE telah bersiap menghadapi perubahan tersebut dan sebagian besar negara dapat mengatasinya. Moldova, yang tidak tergabung dalam UE, sudah mengalami kekurangan.
Rusia masih dapat mengirim gas ke Hungaria, Turki, dan Serbia melalui jaringan pipa TurkStream melintasi Laut Hitam.
“Ini mengakhiri apa yang dulunya merupakan dominasi Rusia di pasar energi Uni Eropa,” kata Jonah Hull dari Al Jazeera, yang melaporkan dari ibu kota Ukraina, Kyiv. Sebelum invasi ke Ukraina pada tahun 2022, Rusia memasok sekitar 35 persen dari ekspor gas alam melalui pipa di Eropa.