Estate Joe Schuster mengajukan klaim bahwa, berdasarkan kesepakatan sebelumnya, mereka berhak atas hak distribusi film Superman di beberapa negara asing. Ini adalah sebuah klaim yang cukup substansial, karena belum pernah ada diskusi mengenai isu ini dalam litigasi sebelumnya, termasuk selama era ketika Henry Cavill memerankan Superman. Gugatan ini diajukan tepat sebelum film dirilis, sebuah langkah strategis yang dimaksudkan untuk memberikan pengaruh yang lebih besar bagi estate dalam negosiasi ke depan.
Gugatan ini menyoroti bagaimana kompleksitas hukum terkait hak cipta dan distribusi film dapat mempengaruhi kesuksesan komersial sebuah proyek besar. Estate percaya bahwa mereka memiliki argumen yang kuat dalam hal ini, dan ketidakpuasan mereka terhadap bagaimana hak-hak tersebut diadministrasikan menjadi alasan utama untuk menempuh jalur hukum.
Pertanyaan yang sering muncul adalah: Apakah gugatan ini akan menyebabkan film tertunda? Jawabannya adalah tidak. Meskipun gugatan ini membangkitkan spekulasi, tidak ada indikasi bahwa hal ini akan menghambat peluncuran film. Namun, ada pertanyaan menarik lainnya: Mengapa estate Joe Schuster ingin film ini sukses?
Alasan di balik keinginan ini cukup logis. Semakin tinggi pendapatan box office, semakin besar potensi estate untuk mendapatkan kompensasi yang lebih besar, baik melalui penyelesaian di luar pengadilan maupun melalui keputusan hukum. Dengan kata lain, keberhasilan film dalam hal pendapatan menjadi penting bagi estate karena hal tersebut dapat memberikan mereka posisi tawar yang lebih baik dalam negosiasi.
Usaha Warner Bros. untuk menyelesaikan gugatan ini di luar pengadilan bukanlah langkah yang tidak biasa. Dalam industri film, berbagai perusahaan sering kali lebih memilih untuk menyelesaikan kasus hukum secara diam-diam, untuk menghindari risiko yang meningkat sebelum perilisan film. Keputusan untuk tidak membawa konteks hukum ini ke publik dapat membantu menghindari potensi kerugian reputasi yang lebih besar.
Gugatan ini bukanlah yang pertama kalinya terjadi dalam sejarah Superman. Pada 1970-an, para pencipta asli, Jerry Siegel dan Joe Schuster, pernah menggugat sebelum perilisan film Superman yang dibintangi Christopher Reeve. Kemudian, pada 2013, gugatan serupa terjadi seiring dengan peluncuran film Man of Steel. Kasus-kasus ini menunjukkan bahwa hak cipta dan kepemilikan karakter seperti Superman telah menjadi sumber sengketa hukum selama beberapa dekade.
Tidak hanya DC Comics yang mengalami demikian, tetapi Marvel juga sering menghadapi gugatan dari keluarga pencipta karakter terkenal. Ini menunjukkan pola di industri hiburan, di mana hasil karya kreatif sering kali berujung dalam sengketa hukum berkaitan dengan hak cipta. Gugatan ini mengingatkan kita pada kasus hukum lain, seperti sengketa antara Tolkien Estate dan proyek Lord of the Rings, di mana anggota keluarga muda mendukung proyek baru, tetapi pihak hukum berusaha untuk mendapatkan kendali finansial yang lebih besar.
Strategi Warner Bros. dan James Gunn sangat bergantung pada kesuksesan film Superman ini. Melihat konteks yang lebih besar, film ini diharapkan menjadi batu loncatan penting dalam pengembangan Chapter One: Gods and Monsters dalam alam semesta DC (DCU). Dengan kata lain, hasil dari film ini akan sangat menentukan arah jangka panjang DCU.
Jika film ini gagal mendapatkan perhatian yang cukup dari penonton atau pendapatan yang diharapkan, konsekuensinya bisa sangat besar. Rencana-rencana jangka panjang dalam membangun narasi di DCU bisa berubah secara drastis jika film ini tidak memenuhi ekspektasi.
Saat ini, perhatian publik sangat terfokus pada trailer Super Bowl 2025, yang diharapkan menampilkan trailer baru untuk film Superman ini. Ada spekulasi bahwa trailer ini akan menampilkan karakter baru, seperti Krypto the Superdog, yang dikenal sebagai peliharaan Superhero tersebut. Keterlibatan variatif dalam proyek ini dapat menarik perhatian lebih banyak penggemar, sekaligus memberikan zaman baru bagi wielding karakter yang terkenal ini dalam bentuk film.
sumber berita Channel Youtube Emergency Awesome