Bus Pariwisata Tabrak 16 Kendaraan Akibat Rem Blong, 4 Orang Meninggal Dunia

Bus Pariwisata Tabrak 16 Kendaraan Akibat Rem Blong, 4 Orang Meninggal Dunia

Foto: Kompas TV

Kecelakaan bus pariwisata kembali terjadi Gan Sist, bisa dibilang kali ini cukup fatal dan parah, pasalnya 12 kendaraan diseruduk oleh bus. Kecelakaan beruntun itu menyebabkan 4 korban meninggal dunia, salah satunya adalah seorang balita. Sementara penumpang dan kru bus selamat tanpa alami cedera.

Dirangkum dari Kompas.com, kecelakaan terjadi di kota Batu pada Rabu (08/01/2025) sekitar puklu 19:15. Bus dengan nomor polisi DK 7942 GB diduga alami rem blong saat menuruni Jalan Imam Bonjol. Akibatnya bus menyeruduk 11 kendaraan lain di depannya.

Bus membawa 39 siswa, tiga guru, dan empat kru melakukan perjalanan di sejumlah kota di Jawa Timur. Rombongan siswa tersebut merupakan pelajar dari salah satu SMK di Badung, Bali. Mereka lakukan kunjungan industri sekaligus berwisata.

Menurut keterangan polisi, saat kejadian bus baru keluar dari Museum Angkut. Menurut keterangan polisi, pengemudi berupaya mengarahkan bus ke trotoar karena rem bus blong. Namun, usaha itu gagal. Bus malah terus melaju tak terkendali dan akhirnya menabrak 16 kendaraan yang terdiri dari 10 sepeda motor dan 6 mobil.

Bus Pariwisata Tabrak 16 Kendaraan Akibat Rem Blong, 4 Orang Meninggal Dunia

Foto: M Bagus Ibrahim/detik.com

Kecelakaan bus pariwisata ini tentu kembali menambah daftar panjang kecelakaan bus yang membawa rombongan pelajar. Dari kasus ini pihak operator bus pariwisata harus benar-benar teliti mengecek bagian rem. Apalagi jika membawa rombongan ke kota yang berada di dataran tinggi seperti kota Batu, rem yang berfungsi dengan baik adalah syarat yang tak bisa ditawar.

Hasil pemeriksaan sementara, polisi mengatakan kepada wartawan tidak ditemukan ada bekas pengereman, yang artinya rem bus benar-benar blong alias tidak berfungsi. Kita belum tahu apa penyebab rem bus blong ? Apakah ada faktor kelalaian seperti tidak lakukan pengecekan rem sebelum berangkat atau yang lainnya ? Saat ini kita masih harus menunggu hasil penyelidikan pihak kepolisian. Penyelidikan kecelakaan ini juga melibatkan Polda Jatim.

Nah, sekarang pertanyaan TS begini Gan Sist, Dishub (Dinas Perhubungan) itu kerjanya ngapain aja sih ? Mereka yang bertugas mengawasi operasional bus, tapi setiap ada kecelakaan kok enggak ada media atau netijen yang menyebut mereka ?

Dengan jumlah operator bus pariwisata yang banyak saat ini, harusnya Dishub segera bergerak cepat dengan menyambangi operator bus untuk mengecek kelayakan armada serta sudah KIR atau belum ? Urusan seperti ini adalah wewenang Dishub, bukan polisi.

Masih banyak yang salah kaprah, kalau ada kecelakaan bus, rame-rame komentar minta polisi cabut izin usaha bus tersebut. Padahal itu bukan wewenang polisi, tapi pihak Dishub. Sebenarnya kunci untuk menangani masalah bus pariwisata yang celaka itu ada di Dishub. Kalau pemerintah tidak mendorong lembaga ini untuk bergerak, kecelakaan seperti di Batu ini akan terus berulang tanpa adanya solusi.

Quote:

Dan yang lucu, setiap ada kecelakaan yang melibatkan bus pariwisata masih ada saja netijen yang berkomentar begini: “namanya juga musibah, enggak ada yang tahu”atau “sudah takdirnya” atau “halangan di jalan enggak ada yang tahu”. Loh kok mereka enteng banget bilang begitu ya ? Tanpa memikirkan perasaan keluarga korban. Seandainya kecelakaan terjadi karena kelalaian pengemudinya, apa pantas berkomentar seperti itu ? Semoga kita enggak ikutan seperti itu Gan Sist.

Kira-kira bagaimana pendapat kalian tentang kecelakaan bus pariwisata yang terus berulang ini ? Silakan nanti berkomentar di bawah, sampai jumpa emoticon-Cendol (S)

Sumber Tulisan: opini dan pemikiran pribadi
Referensi: Kompas.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *