Penulis: admin

Jakarta, CNBC Indonesia – Mantan astronaut NASA, Leroy Chiao, masih bingung dengan benda misterius yang ia temui saat menerbangkan pesawat. Saat itu ia hampir menabrak benda yang wujudnya mirip bola metalik yang melayang-layang.

Chiao mendeskripsikan bahwa benda tersebut tidak memiliki alat pendorong yang terlihat ketika melesat dalam jarak sekitar 6 meter dari pesawatnya. Oleh karena itu, dia bingung dari mana datangnya benda-benda tersebut.

“Entah dari mana, dua bola logam besar berbentuk bulat ini datang tepat ke arah saya,” kata Chiao mengenai benda yang ia temui ketika mengemudikan pesawat Grumman AA5BTiger di Texas musim panas lalu.

“Berdiameter sekitar 1 meter, satu di atas yang lain, meluncur dengan cepat di sisi kiri pesawat, tepat di bawahnya, sekitar 6 meter,” kisahnya, dikutip dari New York Post, Kamis (9/1/1024).

Pilot tersebut menekankan bahwa ia menyaksikan bola-bola metalik itu pada hari yang cerah dan tidak berawan dengan pandangan yang baik.

Ia melihat dengan jelas bahwa bola metalik itu sangat halus dan berkilau. Bola tersebut bergerak dengan kecepatan yang sama dengannya di arah yang berlawanan, dengan kecepatan sekitar 100-150 mph.

Kecepatan benda-benda yang terarah, yang terlihat jelas oleh Chiao, membuat benda-benda tersebut tidak dapat diidentifikasi sebagai balon biasa, dan jika itu balon cuaca maka akan muncul di radar penerbangannya.

Apa yang dilihat Chiao berbeda dengan gambar bola yang dirilis Pentagon tahun lalu. Dari foto yang beredar, menggambarkan sebuah bola yang ditutupi oleh titik-titik.

Objek-objek tersebut, yang ditangkap oleh radar militer di wilayah udara yang dikontrol di Irak, dianggap oleh Kantor Penyelesaian Anomali Semua Domain (AARO) Pentagon sebagai sesuatu yang tidak dapat dijelaskan dan digambarkan dalam laporan tersebut sebagai bola logam runcing.

“Itulah yang membuat saya berpikir. Saya berpikir, ‘Wah, saya ingin tahu apakah ini hal yang sama’,” kata dia.

Menurutnya, sulit untuk membayangkan sistem pendorong seperti apa yang bekerja pada bola metalik tersebut. Ia berspekulasi bahwa tidak mungkin sistem pendorong mesin jet ada di dalam bola, karena sistem tersebut mengeluarkan gas buang melalui lubang yang tidak dia lihat.

cnbcindonesia.com

Wow! Raline Shah jadi Stafsus Menteri Komdigi, Semoga Berhasil Menjalankan Tugasnya!

Masyarakat Indonesia sepertinya akan mengenal sosok aktris, model, penyanyi, dan mantan ratu kecantikan yang memiliki darah campuran Melayu, Tionghoa, dan Pakistan ini.

Dia berpartisipasi dalam ajang Puteri Indonesia 2008 dengan mewakili provinsi Sumatera Utara, dan berhasil meraih posisi sebagai juara ketiga dalam kompetisi tersebut.

Selain itu, wanita cantik ini juga pernah dinominasikan untuk Piala Citra di Festival Film Indonesia 2015 sebagai Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik berkat penampilan dalam film Surga Yang Tak Dirindukan.

Menurut informasi, Raline Shah pernah terlibat sebagai sukarelawan di beberapa organisasi internasional seperti United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) dan World Fund for Nature (WWF). Selain itu, ia juga aktif di YPAC Medan dan berpartisipasi dalam program kampanye yang bertujuan untuk mengumpulkan dana bagi anak-anak yang menderita penyakit kritis.

Pada tahun 2017, Raline menjadi salah satu pendiri Rumah Harapan Indonesia, sebuah tempat yang menyediakan akomodasi bagi anak-anak di bawah usia 17 tahun yang menderita penyakit tidak menular yang serius. Inisiatif ini menunjukkan kepeduliannya terhadap kesehatan dan kesejahteraan anak-anak yang membutuhkannya.

Meskipun belum ada informasi mengenai pengalaman Raline Shah di bidang politik, berbagai kegiatan sosial yang dilakukannya menunjukkan bahwa ia adalah sosok yang cerdas dan semoga saja mampu menjalankan tanggung jawabnya dengan baik, termasuk di posisinya di Komdigi.

Sumber Tulisan dan Gambar:

detikFinance

CNBC Indonesia

https://www.google.com/url?sa=t&sour…TGr-vzGnEr0mJe

Sayang sekali, harus berakhir dengan kekalahan

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, baru-baru ini menyampaikan sejumlah kesepakatan penting dengan Jepang yang mencerminkan komitmen kedua negara untuk memperkuat hubungan bilateral.

Salah satu kesepakatan yang menarik perhatian adalah program makan bergizi gratis bagi anak-anak Indonesia.

Inisiatif ini menandai langkah strategis dalam upaya bersama memerangi masalah gizi di Tanah Air.

Dalam pertemuan bilateral yang berlangsung di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Sabtu (11/1/2025), Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, menegaskan kesediaan negaranya untuk mendukung program ini.

“Kami negara Jepang akan menyelenggarakan paket kerja sama termasuk latihan penyedia makan siang sekolah, pengiriman tenaga ahli dan bantuan peningkatan sektor perikanan dan pertanian dengan memanfaatkan berbagai pengalaman negara Jepang,” ungkap PM Ishiba.

Sumber : https://wartaekonomi.co.id/read55474…ngan-bilateral

Presiden Prabowo menyoroti pengalaman panjang Jepang dalam menyediakan makanan bergizi untuk anak sekolah selama lebih dari 80 tahun.

Dengan keahlian ini, Jepang menawarkan inisiatif untuk memberikan pelatihan dan dukungan teknis, memperkuat program makan bergizi gratis yang telah dijalankan pemerintah Indonesia sejak 6 Januari 2025.

“Mereka menawarkan inisiatif mereka untuk ikut membantu, mungkin dengan pelatihan dan lain sebagainya,” ujar Prabowo.

Sumber : https://www.tempo.co/politik/jepang-…gratis-1192969

Kerja sama ini tidak hanya mencakup aspek teknis, tetapi juga melibatkan pengembangan sektor-sektor pendukung seperti pertanian dan perikanan.

Dengan memanfaatkan keunggulan Jepang dalam bidang ini, program makan bergizi gratis dapat menjadi lebih berkelanjutan dan berdampak luas.

Program makan bergizi gratis merupakan salah satu prioritas Presiden Prabowo untuk lima tahun ke depan.

Hal ini sejalan dengan misinya untuk menghilangkan kelaparan dan meningkatkan kualitas gizi masyarakat Indonesia.

“Kami ingin menghilangkan kelaparan bagi rakyat Indonesia karena rakyat Indonesia masih sebagian mengalami kurang gizi,” tegas Prabowo.

Sumber : https://www.merdeka.com/uang/preside…76629-mvk.html

Kesediaan Jepang untuk membantu menunjukkan hubungan bilateral yang kuat dan saling menguntungkan.

Dukungan ini bukan hanya bentuk solidaritas internasional, tetapi juga investasi strategis dalam membangun generasi masa depan yang sehat dan produktif.

Selain program makan bergizi gratis, kedua negara juga sepakat untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia melalui pelatihan dan pendidikan.

Hubungan antarmanusia ini menjadi kunci dalam mempererat hubungan bilateral Indonesia-Jepang.

“Hubungan antara kedua negara, yaitu Indonesia dan Jepang didasari oleh hubungan antara manusia dan manusia. Oleh karena itu, kami sudah sepakat dan kami ingin sekali untuk ke depannya meningkatkan pertukaran SDM,” jelas Ishiba

Sumber : https://www.cnnindonesia.com/ekonomi…-beri-pinjaman

Kerja sama yang luas ini mencakup berbagai sektor, termasuk industrialisasi, hilirisasi, energi, dan penanggulangan bencana.

Dengan dasar hubungan yang kuat, kedua negara dapat menciptakan sinergi yang membawa manfaat jangka panjang.

Kolaborasi Indonesia dan Jepang dalam program makan bergizi gratis adalah langkah awal yang menjanjikan untuk mengatasi masalah gizi di Indonesia.

Dengan dukungan teknologi, pengalaman, dan sumber daya Jepang, program ini diharapkan dapat meningkatkan kesehatan generasi muda Indonesia sekaligus memperkuat hubungan bilateral kedua negara.

Dengan kerja sama ini, Indonesia dan Jepang membuktikan bahwa solidaritas dan komitmen dapat menciptakan solusi nyata untuk tantangan global, membawa harapan baru bagi masa depan generasi mendatang.