Trump Bilang Program Kondom Gaza Rp 811 M Dipakai Bikin Bom, Benarkah?

Trump Bilang Program Kondom Gaza Rp 811 M Dipakai Bikin Bom, Benarkah?

Washington DC
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membanggakan pemerintahannya yang membekukan program pengiriman kondom senilai US$ 50 juta (Rp 811 miliar) ke Gaza. Trump bahkan mengklaim jika kiriman kondom, yang merupakan bagian dari bantuan luar negeri AS itu, digunakan untuk merakit bom di Gaza.
Trump tidak memberikan bukti atas klaimnya tersebut, baik soal kondom dikirimkan ke Jalur Gaza maupun soal Hamas menggunakan alat kontrasepsi itu untuk merakit bom. Pernyataan Trump itu justru membuat banyak pihak bingung dan bertanya-tanya soal apa yang sebenarnya dibahas oleh sang Presiden AS tersebut.
Klaim-klaim itu, seperti dilansir Al Jazeera, Jumat (31/1/2025), dilontarkan Trump ketika dirinya menyebutkan pencapaian pemerintahannya sejak mulai menjabat. 

“Kami mengidentifikasi dan menghentikan pengiriman US$ 50 juta ke Gaza untuk membeli kondom bagi Hamas,” ucap Trump saat berbicara kepada wartawan pada Rabu (29/1) waktu AS.

[table][tr][td]”Mereka menggunakannya sebagai metode pembuatan bom. Bagaimana dengan itu?” klaim Trump, tanpa memberikan bukti yang jelas.

Pernyataan soal program kondom untuk Gaza pertama kalinya disampaikan oleh Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, saat menggelar konferensi pers pada Selasa (28/1) waktu setempat.
Dia mengatakan bahwa Departemen Efisiensi Pemerintahan (DOGE), yang dipimpin sekutu dan miliarder AS Elon Musk, bersama Kantor Manajemen dan Anggaran (OMB) “menemukan bahwa ada sekitar US$ 50 juta uang pembayar pajak yang disalurkan untuk mendanai kondom di Gaza”.
Leavitt menyebut dugaan bantuan AS itu sebagai “pemborosan uang pembayar pajak yang tidak masuk akal”.

Klaim Program Kondom untuk Gaza Dibantah

Tidak ada bukti yang tersedia secara umum mengenai bantuan jutaan dolar Amerika yang dibelanjakan untuk mendanai kondom di Gaza, seperti klaim Trump dan Gedung Putih. Departemen Luar Negeri AS belum menanggapi permintaan kantor berita Reuters untuk memberikan bukti atas klaim itu.

Namun, ada banyak bukti yang tampaknya membantah klaim Trump dan Gedung Putih itu.

Korps Medis Internasional (IMC) memberikan penjelasan detail soal pekerjaan mereka di Jalur Gaza. IMC merupakan organisasi kemanusiaan yang menerima bantuan pendanaan sebesar US$ 68 juta dari Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) sejak 7 Oktober 2023, saat perang berkecamuk di Jalur Gaza.

“Tidak ada dana pemerintah AS yang digunakan untuk pengadaan atau distribusi kondom, atau menyediakan layanan keluarga berencana,” tegas IMC membantah klaim Trump dan Gedung Putih.

Dijelaskan oleh IMC bahwa dana bantuan dari USAID telah digunakan untuk mengoperasikan dua rumah sakit lapangan di Jalur Gaza — tepatnya di Deir al Balah dan Al Zawaida, termasuk untuk perawatan bedah, perawatan malnutrisi, dan perawatan darurat ibu dan bayi yang baru lahir.

kondom[/td]
[/tr]
[/table]

Quote:

kondom bocor kah emoticon-Leh Uga

Alina Kabaeva, Perempuan Rusia ‘Pendamping’ Putin

Alina Kabaeva, Perempuan Rusia 'Pendamping' Putin

Jakarta – Mantan atlet senam Olimpiade, Alina Kabaeva, yang terkadang disebut-sebut sebagai ‘pendamping’ Presiden Vladimir Putin, merupakan salah satu tokoh paling tertutup dari kalangan elite Rusia.

Namun dalam beberapa bulan terakhir, Kabaeva muncul secara dramatis di hadapan publik demi mempromosikan akademi senam ‘Sky Grace’ miliknya. Mengapa ia memilih momen ini untuk kembali menjadi pusat perhatian? Dan apa makna keputusannya terkait Vladimir Putin?

‘Hubungan dekat’ Kabaeva dan Putin

Pada Pesta Olahraga BRICS tahun lalu di Kazan, terdapat sejumlah peserta dari akademi senam ‘Sky Grace’ yang turut bersaing dengan pesenam dari Rusia, Belarus, Kazakhstan, Thailand, Serbia, dan negara lain. Mereka berkompetisi di bawah bendera klub tersebut, terpisah dari tim Rusia.

Akademi tersebut baru berdiri dua tahun sebelumnya, namun penjelasan bagaimana akademi itu bisa mendapat bantuan luar biasa tidak sulit untuk dipahami. Pendiri dan pemimpinnya adalah Alina Kabaeva.

Ia adalah salah satu atlet tersohor Rusia yang sukses dalam cabang olahraga senam di Olimpiade dan beberapa kejuaraan dunia.

Namun, akhir-akhir ini ketenarannya tidak lagi berpusat pada prestasi olahraganya, melainkan pada dugaan hubungannya dengan Vladimir Putin.

Bahkan ada dugaan Kabaeva sejatinya adalah ibu kandung dari setidaknya dua anak Putin. Sebuah liputan investigasi, yang diterbitkan tahun lalu mengeklaim bahwa Kabaeva dan Putin dikarunai dua putra.

‘Hubungan dekat’ kedua sosok itu disebut sebagai penyebab AS, Inggris, dan Uni Eropa menjatuhkan sanksi terhadap Kabaeva pada 2022. Putin sendiri tidak pernah mengakui punya hubungan dengan pesenam itu.

Menanggapi rumor tentang pernikahan dengan Kabaeva, Putin mengatakan pada 2008 bahwa dirinya “selalu berpikiran buruk tentang orang-orang yang ingusan karena flu dan berfantasi erotis dengan ingin tahu kehidupan orang lain.”

Kehidupan pribadi Putin sangat tabu di Rusia. Kedua putrinya, Maria Vorontsova dan Katerina Tikhonova, adalah seorang manajer di sebuah perusahaan medis serta kepala proyek pengembangan senilai US$1,7 miliar di Universitas Negeri Moskow.

Anna Tsivilyeva, yang diketahui sebagai putri sepupu presiden, Yevgeny Putin, telah naik jabatan menjadi Wakil Menteri Pertahanan. Dia sejatinya berprofesi sebagai psikiater.

Baik Putin maupun Anna Tsivilyeva tidak pernah mengonfirmasi punya hubungan keluarga. Mereka dikenai sanksi, dan mendapatkan perlakuan istimewa, alokasi anggaran, dan percepatan jalur karier yang tidak dinikmati oleh orang Rusia biasa.

Oleh karena itu, tidak mengherankan pada tahun 2015 ketika laporan bahwa Kabaeva telah melahirkan anak Putin dibantah mentah-mentah.

Setelah pensiun sebagai atlet pada 2007, Alina Kabaeva masuk ke jajaran elite Rusia. Karier politiknya cepat melesat. Ia menjabat selama tujuh tahun sebagai anggota parlemen Rusia, kemudian mengepalai dewan direksi National Media Group yang dimiliki oleh salah satu sekutu terdekat Putin, Yuri Kovalchuk

Meskipun menduduki posisi penting, ia menghindari tampil di depan publik. Dia tetap berada dalam bayang-bayang dan hampir tidak pernah terlibat dengan media. Majalah-majalah ternama Rusia menggambarkannya sebagai sosok yang ‘hampir tidak mungkin dicapai’ untuk sebuah artikel.

Keadaan tiba-tiba berubah pada musim gugur tahun 2022, ketika Rusia melancarkan perang di Ukraina. Kabaeva mengumumkan pembentukan ‘Sky Grace’, sebuah asosiasi internasional klub-klub senam ritmik.

Tak lama kemudian, sebuah akademi Sky Grace dibuka di di pusat pendidikan Sirius yang berlokasi di resor Laut Hitam Sochi. Pendiriannya disokong penuh oleh Putin.

Pada Maret 2023, sekolah senam baru tersebut dilaporkan mendapat hibah berupa gedung senilai lebih dari dua miliar rubel (Rp330 miliar) dari perusahaan BUMN gas alam Gazprom

Klub Kabaeva yang baru berdiri juga menikmati status yang membuat organisasi olahraga lain di Rusia iri. Klub ini dapat memilih aturan yang menjadi dasar penyelenggaraan turnamenterpisah dari aturan senam ritmik yang telah lama ditetapkan di dalam dan luar negeri. Klub ini juga bisa memberikan penghargaan atas ketentuannya sendiri. Dalam hal ini, Sky Grace sangat berbeda di antara klub olahraga lainnya di Rusia.

“Sky Grace beroperasi sebagai olahraga terpisah yang punya aturannya sendiri. Klub ini menyelenggarakan turnamen sesuai dengan aturan tersebut, dan penghargaan diberikan berdasarkan ‘olahraga’ ini,” papar seorang jurnalis yang telah meliput acara senam yang melibatkan Kabaeva, dan meminta agar namanya tidak disebutkan.

“Dengan kata lain, Kabaeva telah menciptakan olahraga paralel yang memiliki dokumen pendiriannya sendiri,” kata jurnalis tersebut.

Selain itu, murid-murid Kabaeva melakukan perjalanan untuk mengikuti acara yang diadakan di Eropa tahun lalu.

Klub pimpinan Kabaeva berkompetisi dengan status netral tanpa membawa nama Rusia. Ini adalah perjalanan pertama atlet-atlet Rusia ke luar negeri sejak kontingen Rusia tidak boleh mengikuti kompetisi di luar negeri. Tidak ada pesenam dari klub Rusia lainnya yang diberi kesempatan dalam kompetisi itu.

Kabaeva, yang sekarang telah mendapat sanksi di Barat, tiba-tiba tampil di hadapan publik, disorot oleh media Rusia, khususnya oleh media milik perusahaan Kovalchuk yang sebelumnya dipimpinnya

Sky Grace semakin aktif di media sosial. Saluran Telegram akademi tersebut menampilkan puluhan video siswa yang berlatih sesuai instruksi Kabaeva, direkam seolah-olah dia tidak menyadari keberadaan kamera. Namun, sangat tidak mungkin dia tidak tahu bahwa dirinya sedang direkam, menurut jurnalis olahraga yang menjadi narasumber kami. Si jurnalis mengatakan bahwa penampilan Kabaeva di depan kamera diatur dengan sangat cermat.

“Tidak ada foto atau video Alina Kabaeva yang muncul daring tanpa sepengetahuan dan izinnya. Tidak mungkin seseorang membuat rekaman secara diam-diam lalu mengunggahnya,” kata jurnalis itu kepada saya.

“Alina menyetujui semuanya, mulai dari sudut kamera yang digunakan, pencahayaan, hingga apakah perlu penyesuaian pada riasannya.”

Jadi, mengapa tiba-tiba ada keputusan untuk tampil sekaligus banjir sorotan media?

Tidak ada penyebab yang pasti. Yang jelas kemunculan Kabaeva bertepatan dengan perang di Ukraina dan pemberlakuan sanksi.

Pada saat yang sama, kedua putri Putin, Maria Vorontsova dan Katerina Tikhonova, mulai menghilangkan rasa tidak suka mereka terhadap sorotan publik dengan tampil di Forum Investasi Ekonomi St. Petersburg tahun lalu.

Acara tersebut telah kehilangan daya tariknya bagi tamu asing sejak perang dimulai, tetapi tetap menjadi ajang pamer bagi otoritas pimpinan Vladimir Putin dan daya tarik bagi calon penerima manfaat.

Mengingat laporan media independen tentang siapa saja orang-orang ini telah banyak muncul dan fakta bahwa mereka telah dikenai sanksi, boleh jadi tidak ada lagi alasan kuat bagi mereka untuk menyembunyikan identitas.

Salah satu dampak perang di Ukraina adalah terangkatnya tabir nepotisme dan terkikisnya mekanisme pengawasan dan keseimbangan bagi elite Rusia. Kerahasiaan tidak lagi relevan atau mungkin tidak lagi diinginkan.

Kabaeva, bersama dengan kerabat Putin lainnya, kemungkinan memiliki ambisi pribadi masing-masing. Kedekatan dengan presiden Rusia berarti bahwa mereka pasti akan menarik perhatian orang lain dengan ambisi serupa.

Kabaeva berkonsentrasi pada pengembangan akademinya. Sky Grace kini dipromosikan sebagai asosiasi internasional. Sebuah turnamen besar diadakan di Qatar pada akhir November yang memunculkan Alina Kabaeva sebagai tuan rumah. Acara ini diliput secara luas di media Rusia. Saluran olahraga utama bahkan mengirimkan komentator terbaik mereka.

detik.com

Netflix Ungkap Film dan Serial Terbaik Februari 2025! Jangan Sampai Ketinggalan!

#AmdarGanteng

Netflix Ungkap Film dan Serial Terbaik Februari 2025! Jangan Sampai Ketinggalan!
emoticon-terimakasihemoticon-terimakasih emoticon-terimakasih
Halo agan dan sista,
Kali ini ane balik lagi bawa rekomendasi film dan serial terbaru yang bakal tayang bulan ini. Ada yang penuh cinta buat merayakan Februari yang romantis, ada juga yang penuh ketegangan sampai bikin bulu kuduk merinding. Siapin kuota dan camilan karena list kali ini bakal bikin Agan dan Sista betah mantengin layar!

1. Dalah: Death and the Flowers

Quote:

2. Death Whisperer 2

Quote:

3. Melo Movie

Quote:

4. I Am Married…But!

Quote:

5. Bogotá: City of the Lost

Quote:

6. Cassandra

Quote:

7. The Åre Murders

Quote:

8. The Girl on the Train

Quote:

9. Zero Day

Quote:

10. Apple Cider Vinegar

Quote:

11. Toxic Town

Quote:

12. Golden Kamuy: The Hunt of Prisoners in Hokkaido

Quote:

13. Cobra Kai Season 6 (Part 3)

Quote:

14. Blue Exorcist: Beyond the Snow Saga

Quote:

15. The Witcher: Sirens of the Deep

Quote:

16. Dog Days Out

Quote:

17. Celebrity Bear Hunt

Quote:

18. Full Swing Season 3

Quote:
Netflix Ungkap Film dan Serial Terbaik Februari 2025! Jangan Sampai Ketinggalan!
Itu dia rekomendasi seru buat bulan ini, Gan! Ada yang udah masuk watchlist Agan? Jangan lupa share di kolom komentar dan siap-siap marathon, ya!
Thanks and see you next thread GanSist.

Utang Tersembunyi Rusia Memicu Krisis Kredit yang Mengancam

Utang Tersembunyi Rusia Memicu Krisis Kredit yang Mengancam

Moskow diam-diam menjalankan strategi dua arah untuk membiayai biaya perang yang terus meningkat. Selain anggaran pertahanan yang diawasi secara publik, Kremlin telah membentuk sistem pinjaman lunak di luar anggaran, di mana bank-bank dipaksa untuk memberikan kredit mudah kepada perusahaan sektor pertahanan guna mendanai mesin perang secara tidak resmi.

Namun, dengan meningkatnya biaya pinjaman, strategi ini kini menjadi masalah yang berpotensi berujung pada krisis besar, menurut laporan dari Davis Center

Mekanisme pendanaan alternatif ini, yang diterapkan tak lama setelah invasi ke Ukraina, telah berkembang pesat dengan volume pinjaman yang mencapai ratusan miliar dolar. Perusahaan-perusahaan yang dipaksa mengambil pinjaman ini mulai merasakan tekanan besar akibat lonjakan suku bunga yang kini mencapai dua digit.

Suku Bunga yang Mencekik

Inflasi melonjak, memaksa Bank Sentral Rusia untuk kembali memperketat kebijakan moneter pada kuartal kedua 2023. Sejak saat itu, suku bunga utama terus naik hingga mencapai rekor tertinggi 21%, membebani perusahaan-perusahaan Rusia yang selama ini lebih mengandalkan laba ditahan ketimbang kredit.

Beban utang ini kini menggerus satu dari empat rubel yang dihasilkan, menurut CEO Rostec, Sergei Chemezov. Beberapa analis memperkirakan gelombang kebangkrutan akan terjadi dalam tahun ini, meskipun ada pula yang berpendapat bahwa ekonomi Rusia lebih tangguh dari kelihatannya.

Utang Tersembunyi Rusia Memicu Krisis Kredit yang Mengancam

Sejak pertengahan 2022, skema pendanaan di luar anggaran ini telah menyebabkan lonjakan rekor dalam pinjaman korporasi, dengan total kenaikan mencapai $415 miliar. Diperkirakan sekitar $210-250 miliar (21-25 triliun rubel) adalah pinjaman wajib bagi kontraktor pertahanan, menurut Craig Kennedy, mantan bankir investasi yang kini menjadi rekan di Davis Center.

Dengan total belanja pertahanan resmi Rusia pada 2024 sebesar 10 triliun rubel, maka jumlah pinjaman terselubung ini dua kali lipat dari anggaran militer resmi—angka yang sangat signifikan.

Utang Tersembunyi Rusia Memicu Krisis Kredit yang Mengancam

Bank Sentral Berjuang Mengendalikan Inflasi

Gubernur Bank Sentral Rusia, Elvira Nabiullina, telah berupaya menekan inflasi, namun kenaikan suku bunga tampaknya tidak efektif. Pada akhir tahun lalu, ia bekerja sama dengan Kementerian Keuangan untuk menerapkan kebijakan non-moneter, termasuk pembatasan pinjaman ritel, tetapi upaya mengendalikan pinjaman korporasi kurang berhasil.

Meski pertumbuhan pinjaman korporasi melambat menjadi 0,8% pada November 2024 dari 2,3% pada Oktober, total utang korporasi tetap tinggi. Data resmi Bank Sentral menunjukkan bahwa pinjaman korporasi mencapai 86,7 triliun rubel ($852 miliar) pada November—naik 65% dari 52,6 triliun rubel pada awal perang di Februari 2022. Kennedy memperkirakan bahwa 30% dari jumlah ini terkait dengan pinjaman yang diarahkan negara untuk kontrak militer.

Sumber Pendanaan Pemerintah

Pinjaman bank kepada perusahaan pertahanan bukan satu-satunya sumber pendanaan perang Rusia. Anggaran resmi masih menjadi sumber utama, dengan pendapatan yang meningkat pada 2024.

Antara Januari-November 2024, total pendapatan negara mencapai 32,65 triliun rubel, dengan pendapatan minyak dan gas naik 25% menjadi 10,3 triliun rubel ($103 miliar), sementara pendapatan non-migas juga meningkat 25% menjadi 22,3 triliun rubel. Pendapatan dari minyak dan gas hampir cukup untuk menutupi seluruh belanja pertahanan sebesar 10,8 triliun rubel.

Untuk 2025, anggaran pertahanan direncanakan meningkat menjadi 13,5 triliun rubel (sekitar 13 miliar euro), hampir sepertiga dari total pengeluaran pemerintah.
Sumber dana lainnya adalah obligasi pemerintah OFZ yang diterbitkan Kementerian Keuangan, yang mencapai 4,5 triliun rubel pada 2024—dua kali lipat dari sebelum perang.

Selain itu, Rusia masih memiliki Dana Kesejahteraan Nasional (NWF), meskipun jumlah dana likuidnya telah menyusut sejak perang dimulai. Pada 2024, jumlah likuid NWF bahkan sedikit meningkat dari 5 triliun rubel menjadi 5,8 triliun rubel ($580 miliar), cukup untuk menutup defisit anggaran dua kali lipat.

Ancaman Krisis Perbankan?

Para analis memperingatkan bahwa lonjakan utang ini dapat memicu ketidakstabilan finansial di Rusia. Dengan mempertahankan anggaran pertahanan resmi pada level yang tampak terkendali, Kementerian Keuangan telah menyesatkan para pengamat dan meremehkan tekanan ekonomi akibat perang.

“Ketergantungan Kremlin pada pinjaman preferensial kini menyebabkan kekurangan likuiditas dan cadangan perbankan, berisiko memicu krisis kredit yang meluas,” kata laporan tersebut. “Suku bunga dan inflasi telah melonjak, dengan efek domino yang mengancam perekonomian lebih luas,” tambah Kennedy.

Pendanaan tersembunyi ini juga menghadapkan Moskow pada dilema besar: terus berperang dan berisiko menghadapi krisis kredit besar atau menghentikan perang dengan posisi ekonomi yang masih cukup kuat. Risiko ini semakin mengkhawatirkan bagi para pembuat kebijakan Rusia, yang kini mulai waspada terhadap kemungkinan krisis kredit yang bisa mengguncang stabilitas domestik dan posisi negosiasi mereka dalam perundingan damai di masa depan.

Krisis Kredit: Keuntungan bagi Ukraina?

Situasi ini memberikan peluang bagi Ukraina dan sekutunya untuk menekan Rusia dalam negosiasi. “Tekanan finansial pada Moskow telah mengubah dinamika perang, memberikan keuntungan tak terduga bagi Ukraina,” kata laporan tersebut.

Kelompok lobi bisnis besar Rusia, Serikat Industri dan Pengusaha Rusia (RSPP), telah menekan Nabiullina selama berbulan-bulan agar Bank Sentral lebih selaras dengan kebijakan pemerintah dan dunia usaha. Pada Desember, dalam langkah mengejutkan, Nabiullina akhirnya mengalah dan mempertahankan suku bunga di level 21% meskipun sebagian besar analis memperkirakan kenaikan lebih lanjut.

Sementara itu, tingkat kredit macet (NPL) tetap stabil di sekitar 4%, bahkan sedikit menurun menjadi 3,8% pada Oktober, menunjukkan bahwa perbankan dan perusahaan masih bertahan—untuk saat ini. Namun, perusahaan besar seperti 

Gazprom sudah mulai merasakan tekanan setelah harus berutang besar untuk menutupi kerugian akibat penghancuran pipa gas mereka pada 2022.

Kredit lunak ini mungkin tidak akan langsung memicu krisis, tetapi dampaknya sudah terlihat dalam bentuk inflasi yang terus meningkat. Rusia secara resmi mengalokasikan sekitar 6% dari PDB-nya untuk belanja militer, namun jika dana terselubung ini dimasukkan, jumlahnya bisa mencapai 18% dari PDB—setara dengan Ukraina. Lonjakan uang yang beredar inilah yang menjadi akar masalah inflasi, di luar kendali Bank Sentral.

Kremlin Terdesak untuk Bertindak

Pada akhir 2024, Kremlin menyadari bahwa skema pendanaan ini telah menciptakan risiko sistemik. “Semakin lama skema ini digunakan, semakin besar risiko krisis kredit yang dapat menggoyahkan stabilitas finansial Rusia dan merusak posisi negosiasi Kremlin,” kata Kennedy.

Dengan tekanan ekonomi yang meningkat, Putin mungkin harus mempertimbangkan langkah strategis: terus berperang dan menghadapi krisis finansial besar, atau mencari jalan keluar sebelum ekonomi Rusia runtuh.

The Moscow Times

Jadi singkatnya, Kalau di konoha BUMN karya dipaksa berhutang untuk pembangunan infrastruktur.

Di Rusia, perusahaan, termasuk BUMN dan swasta di sektor pertahanan, dipaksa berhutang untuk terus memproduksi senjata guna memenuhi kebutuhan perang. Ternyata sama-sama menyukai hutang.

emoticon-Hansip

Emilia Pérez (2024) | Zoe Saldaña

Emilia Pérez (2024) | Zoe Saldaña

Emilia Pérez (Latin American Spanish: [eˈmilja ˈpeɾes]) is a 2024 musical crime film written and directed by Jacques Audiard. Based on Audiard’s opera libretto of the same name, which itself was based on the 2018 novel Écoute by Boris Razon, the film follows a Mexican cartel leader (Karla Sofía Gascón) who enlists a lawyer (Zoe Saldaña) to help her disappear so that she may transition into a woman. Selena Gomez, Adriana Paz, Mark Ivanir and Édgar Ramírez also appear in starring roles. The film is an international co-production between France and Belgium.

Quote:

Director
Jacques Audiard

Producer
Jacques Audiard
Pascal Caucheteux
Valérie Schermann
Anthony Vaccarello

Cast
Zoe Saldaña as Rita Mora Castro
Karla Sofía Gascón as Emilia Pérez / Juan “Manitas” Del Monte
Selena Gomez as Jessi Del Monte,
Adriana Paz as Epifanía Flores
Édgar Ramírez as Gustavo Brun
Mark Ivanir as Dr. Wasserman

Distributor
Pathé

Trailer

Quote:

Imdb

Kesepakatan Hamas-Israel ke-3: 8 Sandera Tukar 110 Tahanan, Depan Rumah Yahya Sinwar!

Kesepakatan Hamas-Israel ke-3: 8 Sandera Tukar 110 Tahanan, Depan Rumah Yahya Sinwar!

Kesepakatan Gencatan Senjata ke-3: 8 Sandera Ditukar 110 Tahanan Palestina, Didepan Rumah Yahya Sinwar!

Konflik antara militer Israel dan kelompok Hamas tampaknya memasuki fase akhir. Setelah berlangsung hampir 15 bulan tanpa ada indikasi jelas siapa yang akan keluar sebagai pemenang, situasi ini menunjukkan tanda-tanda perubahan.

Tanda-tanda tersebut terlihat melalui kesepakatan gencatan senjata yang disertai dengan pertukaran tawanan. Hal ini menunjukkan bahwa kedua belah pihak mulai mencari jalan untuk meredakan ketegangan yang telah berlangsung lama.

Menariknya, Israel kini menyetujui usulan awal Hamas yang dikeluarkan di awal konflik. Padahal, saat itu, Benyamin Netanyahu pernah berjanji kepada dunia untuk menghapuskan Hamas, yang mereka anggap sebagai kelompok teroris.
Setelah dua kali kesepakatan pertukaran tawanan antara Israel dan Hamas, pada hari Kamis, 30 Januari 2025, kesepakatan ketiga akhirnya tercapai. Ini menunjukkan bahwa kedua belah pihak masih berusaha untuk menemukan jalan tengah meskipun situasi yang rumit.

Quote:

Spoiler for :

Harapannya adalah agar gencatan senjata antara Israel dan Hamas dapat bertahan hingga tercapainya kesepakatan damai yang permanen. Ini penting untuk menciptakan stabilitas dan ketenangan di kawasan Timur Tengah.

Dengan tercapainya perdamaian abadi, konflik yang telah berlangsung lama di Palestina dapat segera diakhiri. Situasi ini sangat diperhatikan oleh banyak negara di seluruh dunia, yang menunjukkan betapa pentingnya isu ini.

Apalagi terdapat berbagai pandangan mengenai konflik ini yang bisa jadi bikin kekisruhan. Beberapa negara, seperti Indonesia dan Malaysia serta mayoritas di dunia ini, memberikan dukungan kepada Palestina, sementara sebagian kecil negara-negara lain seperti Amerika Serikat, Jerman, dan Inggris lebih memilih untuk mendukung Israel.

Sumber Tulisan dan Gambar:

CNBC Indonesia

Kompas


Cara Buka Semua Karakter & Skin di Ninja Gaiden 2 Black (Remaster)

#AmdarGanteng

Cara Buka Semua Karakter & Skin di Ninja Gaiden 2 Black (Remaster)

emoticon-terimakasihemoticon-terimakasih emoticon-terimakasih
Halo agan dan sista,
Siapa di sini yang dulu pernah main Ninja Gaiden? Nih ane bawa kabar super hot buat kalian pecinta game hack-and-slash legendaris ini! Minggu lalu, acara Xbox Developer Direct 2025 bikin geger dengan peluncuran Ninja Gaiden 4. Tapi yang nggak kalah bikin pecinta game bersorak-sorai adalah bonus kejutan: Remaster Ninja Gaiden 2 Black! 

Udah kebayang dong gimana next-gen grafik Unreal Engine 5 bakal bikin game ini lebih brutal dan keren? Bayangin Ryu Hayabusa ngelempar kunai dengan efek grafik yang bikin mata nggak berkedip. Langsung nostalgia masa-masa jadi ninja digital di zaman PS3 dulu.

1. Ryu Hayabusa

Quote:

2. Momiji

Quote:

3. Rachel

Quote:

4. Ayane

Quote:

Catatan Penting Buat Para Gamer

Quote:

Cara Buka Semua Karakter & Skin di Ninja Gaiden 2 Black (Remaster)
Jadi, siapa yang udah gak sabar buat nostalgia bareng Ryu Hayabusa dan cewek-cewek tangguh di Ninja Gaiden 2 Black? Jangan lupa kasih review kalau udah nyobain ya, gan! Salam gaming!
Thanks and see you next thread GanSist.