Musik Cadas tapi Viral! Vokalis Band Hardcore Minta Maaf soal Tendang Kepala Penonton

Musik Cadas tapi Viral! Vokalis Band Hardcore Minta Maaf soal Tendang Kepala Penonton

Musik Cadas tapi Viral! Vokalis Band Hardcore Minta Maaf setelah Dikecam Netizen soal Tendang Kepala Penonton

Sekarang zamannya internet, zamannya medsos atau apalah itu, jadi semua perkara bakal ditanggapi secara umum, karena yang melihat bukanlah orang dari satu golongan saja. Misal kemarin ada pemuka agama yang berkelakar ke penjual es teh keliling di tempat pengajian, tanpa memungkiri itu adalah merupakan perbuatan buruk, namun kelakar seperti itu sebenarnya cukup lazim di eranya sebelum internet merebak di Indonesia.

Kalau kemarin tentang pak ustaz tersohor yang akhirnya bermasalah dengan omongannya, kini ada lagi nih gansist. Dikabarkan seorang vokalis band hardcore ‘Detective’ asal Bogor terekam nendangin penonton di konser musiknya. Dalam video sih kayaknya penontonnya juga nggak ngaruh dengan sikap vokalis cewek tersebut, namun gara-gara terlanjur viral dan menuai kecaman banyak netizen, Diva atau Cimeng nama vokalis itu sekarang minta maaf lewat Instagram-nya.

“Mohon maaf atas kesalahan aku, untuk kejadian yang sudah ramai dibicarakan aku mengaku salah,” tulisnya, dikutip dari media pojoksatu, (30/12).


Spoiler for :

Mungkin ini sebuah gambaran untuk kita dalam dunia ini sekarang, apa-apa harus dipikirkan dulu akibatnya, karena yang melihat kita belum tentu sama sepemikiran atau satu komunitas dengan kita. Bayangin, hardcore lho ini, macam peminat metal dan punk, yang identik dengan moshing dan pogo…bisa-bisanya jadi viralemoticon-Big Grin

Mungkin juga menunjukkan bahwa era globalisasi yang sudah didengung-dengungkan sejak zaman rezim Soeharto telah sampai pada puncaknya. Dimana proses integrasi semuanya sudah terdampak, nggak ada lagi yang eksklusif, semuanya akan umum pada akhirnya.

Jadi ingat zaman dulu sekitar tahun 2006an, di komunitas punk ramai ribut antara 2 grup band punk dengan paling banyak pengikutnya, yang satu mengikuti perkembangan zaman dengan masuk tivi vs band yang ngotot anti media, anti kemapanan ala-ala punk (padahal dedengkot punk sendiri, Sex Pistols pun ngartis).emoticon-Big Grin

Yang satu berpendapat kalau punk terutama yang di Indonesia ada dua, punk idealis dan street punk, yang satunya lagi menyanggah agar punk janganlah dikotomi. Pokoknya rame lah waktu itu, dan untuk sekarang sepertinya nggak akan bisa terulang kembali. Musik bisa saja cadas, tapi ideologinya nggak cadas.

Seperti diungkapkan diatas, dunia sekarang berubah, berarti kita harus menyesuaikan secara umum. Peristiwa tersebut bisa jadi pembelajaran untuk kita semua dalam bertindak. Semuanya perbuatan kita bisa saja jadi viral, mending kalau viralnya tentang sesuatu yang baik, jika yang viral adalah sesuatu yang dianggap buruk oleh masyarakat, maka itu berabe jadinya.

Sumber Tulisan dan Gambar:

detikPop

Pojok Satu

Tribun Jabar


Nggak ngikutin lagi, mungkin sekarang ributnya punk rapi vs punk kumelemoticon-Big Grin


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *