Ahli Temukan Lagu yang Bisa Usir Nyamuk, Tak Perlu Semprotan

Ahli Temukan Lagu yang Bisa Usir Nyamuk, Tak Perlu Semprotan

Jakarta, CNBC Indonesia – Turunnya hujan yang menghasilkan penampungan air membuat nyamuk mudah tumbuh dan berkembang. Bagi manusia, keberadaan nyamuk bisa menjadi ancaman sebab darah dalam tubuh bisa disedot nyamuk hingga kenyang. 

Jika terkena gigitan nyamuk, manusia akan memunculkan reaksi tubuh berupa bentol hingga gatal-gatal. Bahkan, Bahkan, bisa mendatangkan kematian kalau yang hinggap nyamuk berjenis Aedes agypti pembawa Demam Berdarah Dengue (DBD).

Berbagai masalah tersebut lantas membuat manusia berupaya menangkal keberadaan nyamuk. Bisa dengan semprotan, krim, obat nyamuk bakar, hingga memasang kelambu berjaring. Namun, tak ada salahnya mencoba salah satu cara terbaru ini guna mengusir nyamuk, yakni memutar lagu.

Pada 2019 tim riset gabungan lintas universitas dari Malaysia, Jepang hingga Indonesia menulis penelitian berjudul “The electronic song “Scary Monsters and Nice Sprites” reduces host attack and mating success in the dengue vector Aedes aegypti”.

Sesuai judulnya, penelitian tersebut mengungkap lagu “Scary Monsters and Nice Sprites” dari Skrillex bisa mengurangi gigitan dan menghambat proses perkimpoian nyamuk yang membuat populasi di suatu lingkungan bisa menurun.

Cara ini dilakukan berdasarkan pengamatan tim peneliti terhadap reaksi lagu sebelum dan sesudah proses perkimpoian nyamuk. Peneliti juga melibatkan hamster sebagai objek gigitan hewan tersebut. 

Jadi, dalam suatu ruangan, peneliti membiarkan hamster hidup bersama 10 nyamuk jantan dan 10 nyamuk betina. Para nyamuk tersebut telah lebih dulu dibuat kelaparan selama seharian penuh. 

Dalam uji coba pertama praktis 20 nyamuk langsung mengerubungi hamster. Hanya butuh waktu 82,44 detik bagi nyamuk untuk melakukan gigitan pertama atas hamster. Tercatat, nyamuk menggigit hewan mirip tikus itu selama 12 kali. 

Angka ini berbeda jika lagu “Scary Monsters and Nice Sprites” diputar. Nyamuk butuh waktu 191 detik untuk melakukan gigitan pertama. Bahkan, nyamuk hanya menggigit hamster selama 7 kali. 

“Nyamuk yang terpapar lagu menunjukkan waktu respons yang lebih lama terhadap inang mamalia (hamster) dan mengurangi aktivitas menghisap darah dibandingkan dengan nyamuk yang tidak terpapar lagu,” ungkap tim peneliti. 

Penolakan nyamuk atas lagu ini juga terjadi saat proses kimpoi. Saat lagu diputar, peluang nyamuk jantan dan betina kimpoi makin kecil. Praktis, populasi nyamuk di satu lingkungan bakal menurun. 

Menurut tim peneliti, alasan nyamuk ogah menyantap hamster disebabkan oleh munculnya suara berisik, tekanan dan getaran kuat, serta peningkatan nada dari lagu tersebut.

Sebelumnya, ada kepercayaan frekuensi suara bisa membuat nyamuk pergi. Frekuensi suara tersebut biasanya menghasilkan suara berdenging yang membuat pendengar merasa risih. Ketika ini terjadi maka nyamuk ogah mendekat ke sumber suara yang dipasang di dekat tubuh manusia. 

Namun, pada sisi lain, BBC International menyebut, kepercayaan tersebut tak bisa begitu dipercaya sebab hanya ada satu penelitian yang membuktikannya. Balik lagi ke lagu Skrillex.

Lagu Skrillex berjenis EDM yang menghasilkan dentuman keras dan bising. Tak hanya manusia yang merasa berisik, nyamuk juga demikian. Para peneliti menganggap suara dari lagu membuat nyamuk bingung. 

Frekuensi lagu Skrillex berada di bawah 440 Hz. Ini setara frekuensi suara dari kepakan sayap nyamuk. Saat lagu diputar, para nyamuk dibuat heran sebab mendengar suara sama dan lebih besar dari kepakan sayapnya. Saat proses kimpoi pun nyamuk jantan dibuat bingung sebab suara lagu sama seperti kepakan sayap nyamuk betina.

Atas dasar ini, nyamuk-nyamuk tak bisa menggigit objek. Sekalipun belum diujicoba terhadap manusia, ini bisa menjadi solusi lain terhindar dari nyamuk selain cara-cara mainstream.

cnbcindonesia.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *